Kamis, 16 Desember 2010

DIBALIK MERAPI

Saat itu hari masih bersahabat, mentari masih menari dan langit tersenyum...
tanpa pesan sebelumnya, tiba2 amukan itu meluluh lantakkan kota ini.. kota istimewa yang menjadi pijakanku sekarang...
kuingat seketika 2006 lalu, aku datang ke kota ini membawa juga misi yang sama.. atas nama kemanusiaan...
2010 setelah 4 tahun berlalu, kupikir DIA sudah tenang.. amarahnya begitu kuat, sampai merenggut salah seorang abdi terbaiknya alm. mbah marijan...
haaaaaaaaa...
aku ingin menutup mata, telinga dan hati ini.. ternyata tak bisa.
ku keluarkan lagi seragam hitam itu setelah sekian lama tersimpan dalam lemari, dan kembali turun..
aku tak tega...
kugulung lengan bajuku, dan tersenyum.. mencoba tersenyum untuk memberi sedikit kebahagiaan bagi korban yang sepertinya sudah lupa bagaimana cara tertawa...
walau sebetulnya pilu hati ini tak bisa kubohongi...

ini bukan inginku, bukan juga mereka..
alam memang sedang tidak bersahabat dengan manusia...
setelah belum lama di berbagai bagian negri ini di oyak bencana...
wasior pun belum pulih, lagi mentawai yang sulit di jangkau..
dan merapiku...
sampai seluruh aspek kehidupan dan sekitarpun lumpuh...

banyak orang tua yang bingung menafkahi keluarganya, anak-anak yang keceriaannya terenggut dan tak bisa bermain... serta saya!

sudahlah...

kini yogyaku harus pulih..
penghujung tahun di depan mata, awal tahun menanti kita...
dwi warna kembalilah berseri..
sabang sampai merauke bahagialah..
sambut akhir tahun ini dengan penuh suka cita tanpa harus ada tangis kepedihan darimu- Saudaraku...

tribute to : seluruh warga negara Indonesia khususnya masyarakat D.I. Yogyakarta...

1 komentar:

  1. waw... Made Gitu Loooch ... ^^, Follback Me @ http://hadityasyafei.blogspot.com/2010/12/champret.html

    BalasHapus