Kali ini cerita dari satu sisi kehidupan yang sebetulnya banyak kita temui di berbagai sudut negeri ini... negeri yang kaya, namun di buat miskin oleh dirinya sendiri... Tragis!
Aku hanya seorang diri, ketika aku berjalan menyusuri selokan yang kotor disebuah kota megah di negaraku.. Memandang air yang jauh dari jernih, kotor... seperti beberapa oknum "berjubah" memainkan aksinya dalam gedung megah di sebuah parlemen... Miris!
Lihatlah anak-anak itu, hidup dalam kerumunan sampah dan mengais sisa-sisa kotoran yang dibuang oleh manusia yang lain...Nista!
Dan orangtuanya, berkeliling di kompleks perumahan elit tanpa alas kaki dan membawa gerobak busuk.. Perih!
Pernahkah kamu berpikir, jika segenggam beras yang kamu tumpahkan secara tidak sengaja bisa memberi nafas tambahan untuk beberapa orang disana...
Atau air yang kamu biarkan mengalir dari kran rumah yang berlantaikan marmer dan berdinding tembok dirumahmu itu bisa memberi pengaharapan untuk mereka....
Ini bukan perkara kekuatan ataupun ketabahan dalam menjalani hidup, tapi ini masalah rasa syukur..
Bersyukurlah, walau sakit itu menimpamu.. dan berbahagialah walau perih sedang menghampiri... Mereka disana merasakan dingin setiap malam, bahkan harta satu-satunya mereka berupa pakaian saja harus mereka relakan karena hujan datang tadi sore dan membuat seluruh triplek-triplek yang mereka anggap "istana" itu menjadi kolam bebek.. Pilu!
Dan disaat bapak-bapak berdasi memainkan tangannya dengan gelas berisi vodka, lelaki tua, keriput dan hitam legam itu tengah mengetuki jendela mobil mewah dibawah terik matahari dilampu merah tengah kota sambil menjulurkan tangannya... Sadis!
Wanita-wanita ber "high heels" 10 cm itu tampil sangat cantik dan entah berapa botol parfum yg digunakannya sehingga seisi ruangan itu penuh dengan aroma nya... Perempuan paruh baya yang kutemui tadi sore sedang menyuapi anaknya dengan pisang nyaris busuk pemberian tukang buah yang dilewatinya... Ironis!
Aku hanya seorang diri, ketika aku berjalan menyusuri selokan yang kotor disebuah kota megah di negaraku.. Memandang air yang jauh dari jernih, kotor... seperti beberapa oknum "berjubah" memainkan aksinya dalam gedung megah di sebuah parlemen... Miris!
Lihatlah anak-anak itu, hidup dalam kerumunan sampah dan mengais sisa-sisa kotoran yang dibuang oleh manusia yang lain...Nista!
Dan orangtuanya, berkeliling di kompleks perumahan elit tanpa alas kaki dan membawa gerobak busuk.. Perih!
Pernahkah kamu berpikir, jika segenggam beras yang kamu tumpahkan secara tidak sengaja bisa memberi nafas tambahan untuk beberapa orang disana...
Atau air yang kamu biarkan mengalir dari kran rumah yang berlantaikan marmer dan berdinding tembok dirumahmu itu bisa memberi pengaharapan untuk mereka....
Ini bukan perkara kekuatan ataupun ketabahan dalam menjalani hidup, tapi ini masalah rasa syukur..
Bersyukurlah, walau sakit itu menimpamu.. dan berbahagialah walau perih sedang menghampiri... Mereka disana merasakan dingin setiap malam, bahkan harta satu-satunya mereka berupa pakaian saja harus mereka relakan karena hujan datang tadi sore dan membuat seluruh triplek-triplek yang mereka anggap "istana" itu menjadi kolam bebek.. Pilu!
Dan disaat bapak-bapak berdasi memainkan tangannya dengan gelas berisi vodka, lelaki tua, keriput dan hitam legam itu tengah mengetuki jendela mobil mewah dibawah terik matahari dilampu merah tengah kota sambil menjulurkan tangannya... Sadis!
Wanita-wanita ber "high heels" 10 cm itu tampil sangat cantik dan entah berapa botol parfum yg digunakannya sehingga seisi ruangan itu penuh dengan aroma nya... Perempuan paruh baya yang kutemui tadi sore sedang menyuapi anaknya dengan pisang nyaris busuk pemberian tukang buah yang dilewatinya... Ironis!
ternyata memperhatikan sekeliling juga y?peduli dengan sesama juga kah...?banyak orang yg kurang beruntung diantara kita, tp sedikit orang yang mau mengerti. hanya mementingkan kepentingan & keuntungan diri mereka sendiri. padahal dari rizki yg diberikan pada kita ada sebagian yg menjadi hak2 orang2 seperti itu.SALUT BUATMU......masih punya rasa & kepedulian buat sesama.
BalasHapus@anonim : hanya sedikit memperhatikan, melihat sesuatu yang tidak sengaja dan telah saya hindari untuk dilihat tapi tetap sajaaa pandangan itu mengusik saya.. dan sayangnya sebagai rakyat yg juga "kecil" saya hanya bisa melihat smua itu sambil mengelus dada tanpa berbuat apapun ditengah keterbatasan saya..
BalasHapus