Senin, 28 Maret 2011

YOGYA - JAMBI

Waktu itu duka melanda saudaraku di Daerah Istimewa Yogyakarta.. Tahun 2006 gempa bumi meluluh lantakkan hampir sebagian besar wilayah yang sekarang menjadi tempat aku berdomisili saat ini..
berawal dari sebuah persamaan yaitu sama sama ingin membantu sodara2 kita disana walau penuh keterbatasan..
waktu itu aku ingat betul masih berseragam putih abu, dekit dan kumal...
dan seorang pemuda beralmamater sebuah universitas negri di Bogor menyapaku lalu berkenalan, dan aku acuh.. tak memperdulikan dia atau siapapun saat itu..
sampai akhirnya waktu memperkenankan kami menjadi lebih dekat dan sampai sekarang kami bersahabat sangat baik...
Perbedaan pulau dan domisili saat ini bukan suatu penghambat untuk kami berkomunikasi..
sebut saja Ronanda Utama...
Pemuda bodoh,bayangkan TK saja dia tidak naik kelas.. hehehe *piss nda*, tapi aku tahu bagaimana dia berusaha keras untuk membuat orang lain selalu bahagia walaupun terkadang oranglain tidak pernah perduli untuk kebahagiaannya, dan dia sadar itu..
Dan aku bangga mengenal orang seperti dia, selalu ingin membahagiakan oranglain terutama orang2 yang disayangnya...
Mungkin tak banyak orang yang mengerti dirinya saat ini...
Bahkan mungkin tak ada yang tahu perasaannya..
Sekarang sedikit kebanggan untuk keluarganya telah dia berikan meski keinginan bundanya untuk pergi ke luar negeri belum sempat dia laksanakan, yaaa.. saat ini dia tercatat sebagai seorang polisi hutan di Daerah Jambi...
waaaaa, jauuhnyaaa... dari anak band menjadi anak hutan, awalnya sedikitpun aku tak menyangkaa.. sumpaaah! lah wong dulu naek gunung bareng aku ajaa diaa engap2an, kebut gunung sama aku aja waktu itu aku jamin aku yang menang, gaya mau naek gunung aja udah kaya mau konser diatas panggung, enggaaak bangeeet lah.. sekarang? malah kmn2 memakai seragam berlambang pohon beringin... ckckck.. mustahil!
aku pikir dia benar2 menjadi tarzan sejati setelah pekerjaannya ini ternyata ehh ternyataaaaa polhut cuma sambilan kerjaan utama tetep anak band.. hehehee.. maju ngeband pantang mundur itulah slogannya..
dari cerita hidupnya aku banyak belajar, untuk lebih santai dan simple mengahadapi apapun. Dari keadaannya aku belajar untuk ikhlas menerima apapun yang memang sudah ditakdirkan dan menjalankannya walau enggan...

Persahabatan itu tidak mengenal interval jarak dan intensitas komunikasi, seperti sahabat2ku yang lain... aku sangat menyayangi kalian, bahkan mungkin hubungan kami lebih dekat dari sekedar orang pacaran.. dan sama sekali aku tak terpengaruh apa orang bilang.. kami yang tahu dan kami yang merasakan..

Biarlah waktu yang menentukan takdirnya, bagai air dia mengalir menentukan jalannya sendiri sampai dia menemukan muaranya... dan berkumpul bersama air2 yang lain yang datang entah dari mana...

pertemuan itu indah namun setiap pertemuan pasti ada perpisahan.. Dan jangan katanya "selamat tinggal" tapi ucapkan "sampai jumpa lagi"
Sampai ketemu di Taman Nasional Kerinci Seblat untuk sebuah perjalanan dan pendakian... SEGERA!!!!!

2 komentar: